
Anoreksia
umumnya terjadi pada remaja di atas usia 15 tahun. Namun Anne tidak pernah
menyangka kalau gangguan makan itu dialami putrinya, Sophie, saat baru berusia
7 tahun.
Kepada
ABC News, Anne --menggunakan nama samaran untuk melindungi privasi keluarga--
mengungkapkan bahwa putri kecilnya pernah berkata padanya di suatu malam,
"Aku selalu lapar dan tidak bisa makan. Suara di kepalaku menyuruhku untuk
tidak makan."
Meskipun
tinggi dan berat badan Sophie terlihat normal pada grafik pertumbuhan, dia
akhirnya mengaku kalau selama ini selalu membuang bekal makan siangnya. Tak
hanya itu, dia juga memaksa dirinya untuk berolahraga saat jam istirahat
sekolah.
Anne
dan suaminya tahu bahwa Sophie memang anak yang perfeksionis. Namun mereka
tidak menyangka anak kesayangannya bisa mengalami kondisi yang dinamakan
anoreksia nervosa di usia yang masih sangat muda. Anne pun mencoba berbagai
cara untuk mengetahui kenapa anaknya bisa mengalami kondisi ini.
"Guru
Sophie pernah bilang padanya kalau dia harus makan sehat. Dan dia (Sophie)
merupakan tipe anak yang sangat menaati peraturan dan berusaha menjalankannya
lebih baik dari orang lain. Dia anak yang mudah gelisah," urai Anne.
Perilaku
Sophie yang sangat membatasi makanan ini ternyata terjadi saat dia berusia 6
tahun. Sejak didiagnosa anoreksia, berat badan Sophie tidak juga bertambah
selama 10 bulan.
Kasus
Sophie bukan satu-satunya yang terjadi. Menurut Agency for Healthcare Research
and Quality di Inggris, seperti dilansir Daily Mail, jumlah anak yang mengalami
gangguan makan akut semakin bertambah hingga 72 persen dalam 10 tahun terakhir.
Sayangnya meskipun sudah banyak terjadi, belum ada yang tahu apa faktor
pemicunya. Hal itu diungkapkan Dr Julie O'Toole, pendiri Kartini CLinic di
Portland, Oregon yang khusus menangani anak dan remaja dengan gangguan makan.
Penyebab
yang paling mungkin adalah faktor keturunan. Berdasarkan sumber di Kartini
CLinic, 56-70 persen orang yang menderita anoreksia memiliki anggota keluarga
yang juga mengalami gangguan pola makan.
Meskipun
belum diketahui penyebabnya, anoreksia pada anak bisa disembuhkan dengan cara
pemulihan berat badan. Dalam proses terapi, peran keluarga khususnya orangtua
sangat penting dan mereka bertanggungjawab terhadap pola makan sang anak.
Termasuk baru membolehkan anaknya main setelah dia mau makan.
Hal
itulah yang dilakukan Anne untuk menyembuhkan anaknya. "Kami menciptakan
lingkungan dimana makan adalah sebuah kewajiban," ujarnya.
Beruntung,
perawatan untuk menyembuhkan Sophie berhasil. Kini usianya sudah 8 tahun dan
tubuhnya menunjukkan perbaikan. Gejala malnutrisi yang dialaminya saat mengidap
anoreksia juga sudah hilang.
Sumber: http://wolipop.detik.com/read/2013/02/26/094849/2179671/1135/anak-7-tahun-pengidap-anoreksia-aku-selalu-lapar-dan-tidak-bisa-makan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar