
Semakin
berkembangnya zaman, ternyata menyebabkan seseorang lebih mudah mengembangkan
gangguan kecemasan yang berujung depresi. Menurut sebuah survei, remaja
generasi masa kini cenderung lebih banyak mengalami gangguan kecemasan daripada
remaja di generasi sebelumnya.
Kecemasan
didefinisikan sebagai kekhawatiran yang berlebihan yang dapat menurunkan
produktivitas seseorang dan juga sering menyebabkan efek samping fisik seperti
serangan panik. Mencemaskan suatu hal memang wajar tetapi kecemasan yang
berlebihan dapat berakibat buruk bagi mental seseorang.
Orang
tua yang mengalami gangguan kecemasan cenderung memiliki anak yang bermasalah
dengan kecemasan juga. Sehingga sangat penting bagi orang tua untuk menjaga
kesehatan mentalnya sendiri dan anaknya.
Menurut
sebuah studi, remaja zaman sekarang lebih banyak yang mengembangkan kecemasan
dan stres daripada orang tuanya dulu saat berada pada usia yang sama. Hal ini
disebabkan karena semakin berkembangnya zaman, akan lebih banyak masalah yang
lebih kompleks.
Para
ahli menyatakan bahwa sekarang ini makin banyak siswa yang berjuang melawan
stres terhadap pelajaran di sekolah. Hal ini harus segara ditangani agar tidak
menyebabkan depresi dan mengganggu kemampuan belajar anak.
Akan
tetapi definisi menangani kesehatan mental telah berubah di kalangan masyarakat
yang lebih banyak memilih menggunakan obat anti depresi. Anak-anak dan remaja
yang sering melihat bagaimana orang dewasa mengatasi stres dengan obat-obatan
tersebut, dapat memunculkan pemikiran terhadap penyalahgunaan obat-obatan atau
narkoba.
Orangtua
harus memastikan bahwa anak-anaknya memiliki pergaulan yang baik dan tidak
mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Rasa tertekan selama di
sekolah dapat menyebabkan stres dan terbentuknya generasi tua dengan mental
yang buruk kelak di kemudian hari.
"Orang-orang
kini lebih mengharapkan kesehatan fisik dan mental dibandingkan hal-hal lain
yang lebih bersifat material karena makin banyak orang yang tidak mampu
mendapatkan kebahagiaannya sendiri," kata Dr. Katharina Manassis, direktur
bagian gangguan kecemasan di Toronto's Hospital for Sick Children, seperti
dilansir GlobeandMail, Selasa (22/1/2013).
Namun
gangguan kecemasan pada remaja juga dapat disebabkan oleh berbagai masalah
seperti kondisi ekonomi keluarga yang buruk, orangtua yang bercerai, ekspos
terhadap media sosial, serta beberapa isu yang berkembang di masyarakat seperti
seperti prediksi kematian, penyakit dan bahkan hari kiamat.
Sementara
itu, bukan hanya remaja dari keluarga yang berpenghasilan rendah saja yang
lebih rentan mengalami gangguan kecemasan. Para ahli juga menemukan adanya
peningkatan gangguan kecemasan pada remaja dari keluarga kaya.
Berdasarkan
survei yang dilakukan pada gadis-gadis dari keluarga berada, kebanyakan mengaku
bahwa dirinya selalu khawatir dan mencemaskan apakah telah mengenakan pakaian
terbaik atau apakah dirinya telah cukup populer di lingkungan sekolah karena
kekayaan orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar